Esai Menjaga Kebudayaan dan Kearifan Lokal di Kota Lumbung Padi



Menjaga Kebudayaan dan Kearifan Lokal di Kota Lumbung Padi

oleh  
Mutiara Rahayu


Karawang memiliki banyak potensi bukan hanya sebagai kota lumbung padi namun juga dikenal sebagai kota industri. Mendapatkan julukan kota industri menjadi tantangan bagi pemerintah dan masyarakat. Pemerintah dan masyarakat dituntut untuk dapat mengatasi masalah-masalah yang timbul akibat pengaruh asing yang akan merusak dan menghilangkan kebudayaan lokal dan kearifan lokal yang ada di Karawang. Lalu apa hubungannya dengan julukan kota industri dengan hilangnya kearifan lokal? Menurut hemat penulis tentu saja berhubungan karena dengan banyaknya perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri tentu saja banyak orang yang berbondong-bondong ke Karawang untuk mendapatkan pekerjaan dan tentunya mereka bisa saja membawa budaya yang buruk terhadap tatanan hidup masyarakat Karawang.
Bukti nyata mulai lunturnya kebudayaan dan kearifan lokal  yang ada di Karawang bisa terlihat dari para remaja yang lebih menyukai kebudayaan asing dibandingkan kebudayaan di Karawang sendiri contoh nyatanya banyak remaja yang lebih mengenal budaya kpop yang berasal dari negara Korea Selatan di banding kebudayaannya sendiri. Memang tidak salah menyukai kebudayaan asing akan tetapi alangkah lebih baik jika kita selaku masyarakat Karawang lebih memajukan dan melestarikan kebudayaan kita sendiri.
Kebudayaan di karawang sangatlah banyak seperti kesenian Topeng Banjet, kesenian Odong-Odong dan Kodok menyon, kesenian Engrang, Jaipongan dan masih banyak lagi. Jika semakin banyak masyarakat yang peduli terhadap berbagai macam kebudayaan yang ada, maka kemungkinan besar tidak hanya industrinya saja yang berkembang pesat namun dari segi pariwisata kota Karawang pun akan berkembang pesat. Oleh karenanya peran Pemerintah sangatlah dibutuhkan agar lebih memperhatikan potensi kebudayaan yang ada di kota Karawang  dan jangan hanya mementingkan nilai ekonomi dan bisnis saja tetapi harus mengembangkan dan memberbadayakan segala aspek yang ada di Karawang salah satunya masalah kebudayaan dan kearifan lokal yang ada di Karawang.
Jika pemerintah dan masyarakat sadar tentang potensi kebudayaan yang ada di Karawang dan apabila kebudayaan karawang tersebut dikembangkan dengan baik, hal ini bisa dijadikan sebagai ajang untuk mempromosikan karawang sebagai kota budaya. Salah satunya dengan mengadakan festival kebudayaan Karawang dengan mengundang berbagai daerah dan negara lain untuk berkunjung ke Karawang. Dengan begitu kebudayaan Karawang dan kearifan lokalnya pun akan terus terjaga dan juga dapat menambah profit bagi kota Karawang.
Saatnya kita memperkenalkan dan menerapkan kembali kebudayaan lokal dan kearifan lokal khususnya yang ada di kota Karawang yang sudah lama terlupakan  dan meninggalkan budaya asing yang sejatinya sangat tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Dan kita tidak boleh malu mengakui budaya sendiri karena orang asing saja mau berselisih untuk mengakui budaya kita dan memperkenalkannya kepada dunia sebagai budaya mereka? Jadi, kita harus bangga dengan apa yang kita miliki dan memperlihatkan kepada dunia bahwa inilah budaya daerah kita.
Ada yang perlu kita ketahui juga bahwa banyak manfaat yang kita peroleh apabila kita menerapkan kebudayaan dan kearifan lokal yang berkembang di masyarakat kembali diantaranya dapat meningkatkan jiwa gotong royong, meningkatkan kebersamaan, menjadikan masyarakat saling terbuka satu sama lain, menumbuhkembangkan jiwa kekeluargaan, membangun komunikasi yang lebih baik antar warga masyarakat, serta tanggap dengan perkembangan dunia luar. Oleh karena itu banyak manfaat yang kita peroleh apabila kita menerapkan kembali kebudayaan dan kearifan lokal yang ada di masyarakat dan sangat berguna untuk mengatasi masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat seperti etika,moral, sopan dan satun yang terjadi saat ini.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Drama yang diangkat dari cerita rakyat yang berkembang di Indonesia

Artikel Novel Secangkir Kopi dan Pencakar Langit karya Aqessa Aninda